Hosting Gratis

Saturday, March 30, 2013

Iran Tuding Negara Arab Persulit Krisis di Suriah


REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kuasa Usaha Iran di Suriah mengatakan pada Sabtu bahwa negara-negara Arab tertentu berusaha untuk semakin mempersulit krisis di Suriah sehingga lebih banyak orang akan dibunuh dan negara itu akan semakin hancur.
Abbas Golrou mengatakan bahwa negara-negara Arab tertentu membuat kesalahan sejarah sehubungan dengan krisis Suriah yang tidak dapat dihapus dari ingatan bangsa Arab, dan khususnya rakyat Suriah.
Dia mengritik Liga Arab dalam putusannya mengabulkan kursi pemerintah Suriah yang didukung Barat diisi kelompok oposisi, dan menyebutnya hal itu sebagai "preseden berbahaya".
Dia mengevaluasi hasil Dialog Nasional yang baru-baru ini diadakan di ibu kota Suriah Damaskus sebagai "baik", dan mengatakan pernyataan akhir dari pertemuan tersebut dapat memainkan peran penting dalam mengakhiri krisis di negara itu.
Dialog nasional di Suriah tanpa prasyarat yang diperlukan dan merupakan satu-satunya cara untuk keluar dari krisis di negara Arab Muslim itu, katanya menggarisbawahi.
Dia menambahkan bahwa pertemuan Damaskus itu sejalan dengan pertemuan Teheran di mana semua pihak di Suriah berpartisipasi.
Dia menunjuk upaya Iran upaya menyelesaikan krisis Suriah sejak awal perang saudara di negara itu, yaitu Iran usulan enam pasal mengenai Suriah.
Golrou menegaskan bahwa Iran tidak mengabaikan hak-hak sah rakyat Suriah, tetapi sangat sadar bahwa apa yang sedang terjadi di Suriah berbeda dari apa yang rakyat Suriah inginkan.
Diplomat Iran mengatakan bahwa pemerintah Suriah tidak punya masalah dengan rakyatnya dan tidak akan bertengkar dengan mereka, sedangkan perang yang sedang berlangsung adalah dengan pasukan asing dan elemen ekstremis.
Dia menyebutkan unsur-unsur ekstremis yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia baru-baru ini di Suriah.
Golrou mengatakan itu adalah skenario AS untuk menyalahkan pemerintah Suriah dan juga dengan meningkatnya tekanan internasional terhadap negara itu.
Redaktur : Djibril Muhammad
Sumber : Antara/IRNA-0ANA
Komentar Facebook
0 Komentar Blogger

0 comments :

Post a Comment